Selasa, 18 Juni 2013

KEJUTAN UNTUK KAWAN


Samar-samar terdengar suara kicauan burung ditelingaku, pelahan-lahan mengangkat kedua tangan kearah langit-langit kamar dengan seksama bibirpun ikut membuka, menguap. Suara kicauan yang semakin lama semakin terdengar jelas mengantarku untuk segera membuka kedua mata dan melakukan kebiasaan anak muda jaman sekarang, yaitu menggapai handphone yang ku letakkan di meja seberang tempat dimana aku merebahkan tubuh semalam. ‘Jam berapa sih ini, suara burung sudah terdengar jelas ditelinga’, gumamku sambil melihat kearah jam berbentuk analog di handphoneku. Ternyata jam analog tersebut menunjukan pukul setengah lima pagi. Dengan mata yang tak kuasa menahan rasa kantuk yang tak tertahankan, Aku pun merebahkan tubuh kembali ketempat yang sedari tadi saya gunakan untuk tidur.
            Tidak lama dari aku merebahkan tubuh kembali, mungkin sekitar lima menit saja suara mama sudah terdengar sedang membangunkanku. ‘Selamat pagi kakak, ayo bangun sholat subuh berjama’ah yuk sayang, itu sudah ditunggu adik sama papa’, kebiasaan mama setiap pagi membangunkan aku untuk sholat berjama’ah. ‘mama aku masih ngantuk, lima menit lagi deh bangunin aku lagi’, jawabku sembari menutup muka dengan selimut bergambar micky mouse. ‘kebiasaan ya ini kalau di bangunin susah’, jawab mama lagi dengan mengambil selimut yang sedang aku kenakan. ‘mama, masih mau tidur ngantuk nih lagi pula kan hari libur sih, enak aja aku yang susah dibangunin kakak tuh paling susah, emang sudah bangun tuh si kakak?’, jawabku sambil merangkul guling lalu berbalik badan membelakangi mama. ‘anak ini ya bandel kalau dibilangin!’, kata mama sambil menarik kakiku kearah lantai dan menggelitiki leherku.  ‘mamaaaaaaaaaaaaaa, iya banguuuun jangan gini dong’, teriakku sambil meloncat dari atas tempat tidur dan segera mambuka mata lebar-lebar. ‘sudah sana cuci muka, ambil air wudhu lalu ke mushola’, perintah mama kepadaku sambil berjalan menuju kamar kakak. ‘siap Ibu Negara’, jawabku sambil berlari ke arah mama untuk menggelitiki pinggangnya, lalu berlari kencang menuju kamar mandi sebelum mama berlari mengejarku. ‘dasar anak manja!’, kata mama sambil membalikan tubuhnya untuk melihat ke arahku. Sebetulnya ingin membalasku, tapi apa daya mama ingin segera membangunkan kakak laki-lakiku yang super duper susah dibangunin dari pada aku.
            Setelah aku lihat mama masuk ke kamar kakak, akupun tak segera masuk ke dalam kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu seperti perintah mama tadi akan tetapi aku kembali menuju kamar kakak dan mengintip mama membangunkan kakak. Aku melihat susah payah mama membangunkan kakak laki-lakiku itu. Karena selain memang bangunnya susah, dia juga baru pulang pukul satu dini hari tadi. Sekitar lima menit lebih mama membangunkan kakakku, berbagai cara beliau lakukan untuk membangunkannya akan tetapi sia-sia. Kakakku pun tak kunjung membuka matanya. ‘Yudha, ayo bangun kak’, suara mama membangunkan kakakku sambil mencubit-cubit bulu kakinya yang rimbun itu. Aku tertawa kecil melihat mama membangunkan kakak dengan berbagai cara yang mengundang tawa. Dalam persembunyianku, akhirnya aku mengeluarkan suara juga. ‘Hayooo susahan mana mbangunin kakak atau aku ma?’, tanyaku kepada mama dengan kepala sedikit masuk ke kamar kakak. ‘Heh anak ini ya, disuruh cuci muka dan segera ambil air wudhu malah ngeledekin mama’, jawab mama sewot karena ketahuan kalau buat kakak bangun lebih susah dari pada aku. ‘hahahahahahaaha weekkkk’, aku tertawa sambil menjulurkan lidah kepada mama yang sewot. Mama membalas dengan tertawa kecil. Aku berjalan menuju arah kamar mandi, saat aku berjalan terdengar suara papa berteriak memberi perintah kepada orang yang belum menuju kearah mushola karena sedari tadi ayah menunggu bersama adik disana. ‘wooooii mama, kakak, Nia, ayo cepat, keburu siang ini buat sholat subuh’, teriak papa. ‘iya pa, bentar ini Yudha sama Nia barusan bangun, susah banget kakak-kakak ini dibangunin.’ Jawab mama juga sambil berteriak dari kamar kakak. Setelah mendengarkan jawaban mama, papa langsung kembali mengajari adik mengaji.
            ‘Sudah siap nih pa, yuk sholat.’ Ajakku beberapa menit setalah kami mempersiapkan semuanya. ‘Sudah? Beneran? Ciyus? Miyapah? nggak engkel-engkelan lagi?’, jawab papa sambil menirukan  bahasa-bahasa gaul anak muda jaman sekarang. ‘Papaaaaaaa kenapa jadi ikut-ikutan pake kata-kata alay gitu?’, tanya kakak kepada papa yang sedari tadi melongo mendengar papa berbicara seperti itu. ‘woi woi woi, sudah-sudah ayo sholat dulu, nanti dilanjutkan lagi bercandanya, lihat itu adekmu sudah berdiri siap untuk sholat.’ sela mama menghentikan aku, kakak dan papa sambil menunjuk adik yang sudah berdiri siap untuk sholat. ‘Iya-iya kaka……….’ jawab papa dengan kata-kata candaan lagi.
            Terdengar merdu suara kakak mengumandangkan Iqoma, lalu mendengarkan Imam dari keluargaku membacakan surat-surat pendek dalam sholat.Aku, kakak, adek, mama, mengikuti imam tersebut dibelakangnya. Setelah sudah dua roka’at terlaksana, seperti biasanya anak-anak harus mencium tempurung tangan orang tua. Kakakku mendahului untuk mencium tangan papa lalu mama, dan diikuti aku dan adik di belakang kakak. Setelah selesai bersalaman kami melanjutkan untuk saling berdoa, saling mendoakan antara satu dengan yang lainnya.
            Setelah selesai sholat subuh, kami melanjutkan aktivitas masing-masing. Karena hari ini sekolah libur, maka aku memutuskan untuk kembali berbaring ditempat tidurku. Kuambil handphone yang tadi aku letakkan di atas tempat tidurku itu. Mengarahkan trackball kearah Blacberry Messenger, dan membalas chat-chat yang aku tinggalkan tadi malam. ‘Ni, gimana kamu jadi bantu aku kan?’ terpampang pesan dari Bella di layar handphone berwarna ungu itu. Segera aku membalasnya ‘jadi kok, jam berapa aku kerumahmu?’ aku balik bertanya. ‘Jam tujuh ya kamu kesini, aku belum tau konsepnya nih, yayayaya :3’ balas Bella di chat tersebut. ‘loh eh pagi banget :o sama siapa aja sih?’ jawabku dengan ekspresi kaget. ‘Sama Risma, Dika dan Dikta’ jawabnya. ‘Duh pagi amat, aku masih ngantuk Bell’, Jawabku terhadap Bella. ‘ayolah demi terlaksananya ini acara’ mohon Bella kepadaku. ‘Oke tapi anak-anak yang lain juga harus datang jam segitu’ jawabku sedikit ngomel. ‘Iya-iya bawel,’ jawab Bella. Setelah membalas Chat di BlackBerry Messanger dari Bella, segera aku menyalakan alarm handphone tepat pukul setengah tujuh pagi, lalu melanjutkan tidur yang sempat terganggu tadi.
            Pukul setengah tujuh tepat lagu berjudul You Belong With Me dari Taylor Swift terdengar jelas di telingaku. Segera aku membuka mata dan mematikan suara yang menikam gendang telingaku karena letak handphone sengaja tidak aku jauhkan dari kepalaku. Aku duduk terdiam dan memikirkan apa yang harus aku lakukan setelah ini. Kebiasaanku setelah bangun tidur selalu saja bingung apa yang harus dilakukan. Setelah beberapa menit aku hanya terdiam duduk di tepi tempat tidur sambil mengayunkan kaki, aku menemukan hal apa yang harus aku lakukan saat itu, mandi. Aku berjalan menuju lemari baju yang terletak di pojokan kamar. Membukanya lalu mengambil kaos berwarna biru dongker dengan variasi warna putih di bagian tubuhnya. Setelah itu, aku membuka lemari yang berada diatas lemari baju, yaitu lemari celana, segera aku ambil celana jeans panjang berwarna biru. Dengan langkah malas, aku berjalan menuju tempat jemuran baju untuk mengambil handuk. Setelah mendapatkannya aku langsung berjalan menuju arah kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari jemuran.
            ‘And who do you think you are, runnin’ ‘round leaving scars……’aku bernyanyi dalam kamar mandi. ‘woiiii fals woiiiiiiii’, sahut papa dari luar kamar mandi. ‘Cuek! Collecting your jar of heart and tearing love apart…..’ jawabku cuek sembari melanjutkan nyanyian yang aku nyanyikan sebelumnya. Sekitar tiga puluh menit sudah aku menghabiskan waktu di kamar mandi. Aku berjalan menuju kamar untuk mempersiapkan segalanya sebelum aku berangkat ke rumah Bella. Setelah aku menginjak lantai kamar, langsung aku mengambil handphone yang sedang aku isi batrainya di dekat televisi. ‘PING!!! PING!!! PING!!!’ terpampang chat Bella kepadaku. Segera aku membacanya lalu membalasnya ‘Apa Bell?’. ‘Kamu dimana? Ayo kesini, anak-anak belom dateng nih’ jawabnya lagi, ‘iya sebentar ini baru selesai mandi’, jawabku datar karena tidak enak mempersiapkan sesuatu sambil memegang handphone. ‘iya, jangan lupa jemput Risma ya Ni J’ jawabnya sambil menyuruhku untuk menjemput Risma nanti sewaktu aku berangkat ke rumah Bella. ‘Y’ jawabku singkat.
            Pagi ini aku mempersiapkan diri untuk menuju rumah Bella, karena sejak sebulan yang lalu aku disuruh membantunya untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk pacar Bella. Kebetulan hari ini hari libur, jadi aku memutuskan untuk membantunya dengan senang hati. Karena pacar Bella juga teman satu sekolah aku dan juga Bella.
            Setelah semua sudah siap, aku segera menuju kamar mama untuk berpamitan. ‘ma, aku mau kerumah Bella nih, mau kasih kejutan buat pacarnya yang ulang tahun hehe’ amitku kepada mama yang sedang duduk asik melihat gosip di televisi. ‘Sama siapa nak? Naek apa? Pulang jam berapa? ‘ tanya mama beruntun tanpa memperbolehkan aku menjawabnya terlebih dahulu. ‘Sendiri ma, nanti aku jemput Risma dulu kok, rumahnya deket sama Bella cuman dia lagi gak ada sepeda motor, naek motorlah ma masa odong-odong hehe, kalau pulangnya sih aku gak tau ya jam berapa, namanya aja kejutan ma, kan belum tau bakal terlaksana jam berapa jadi juga gak tau bakalan selesai jam berapa nanti’ jawabku panjang lebar nan runtut dengan pertanyaannya dari mama tadi. ‘Yaudah, ini uang sakunya, hati-hati di jalan nak’ jawab mama sambil memberi uang jajan kepadaku. ‘iya ma muuciw yaw’ jawabku menggunakan bahasa alay jaman sekarang sambil mencium tangan mama, lalu berjalan kearah papa yang sedang asyik membaca Koran di teras rumah. ‘Pa, aku berangkat dulu, mau ke rumah Bella. Daaaaaa’ pamitku kepada papa sembari merebut tangannya yang sedang asyik memegang Koran. Seperti yang aku katakan, papa sedang asyik membaca Koran jadi pada saat aku pamit pun papa hanya menganggukkan kepala tanpa melihat ke arahku sedikipun, kebiasaan.
            Sembari memanaskan sekutermatic kesayanganku sebelum digunakan untuk pergi, aku memasangkan alat yang digunakan untuk mendengarkan musik yang terhubung dari handphone. Inilah perbuatan yang sangat salah bahkan dilarang oleh hukum, mendengarkan musik saat mengendarai motor, mungkin jika polisi melihatku, aku kan tertilang olehnya. Akan tetapi apa daya inilah kebiasaan, aku memang tidak bisa jika tidak mendengarkan musik pada saat mengendarai motor terkecuali jika aku membawa seorang teman dalam boncengan belakang motor. Karena jika tidak mendengarkan musik, aku bisa melamun sepanjang perjalanan dan itu sangat membahayakan aku bahkan siapapun saja yang melamun pada saat mengendarai motor.
            Sepeda motor sudah siap di operasikan, akhirnya pun aku mengirimkan pesan kepada Risma untuk memberitahukannya bahwa aku akan menuju rumahnya untuk menjemputnya. ‘Hey ndut, aku kerumahmu ini udah siap kan?’ tanyaku dalam pesan singkat itu. ‘Nia aku baru bangun nih.’ Jawabnya seperti orang tanpa dosa. ‘yaudah cepet sana mandi, aku ini sudah otw’ jawabku sambil menekan playlist lagu yang ada di media handphoneku lalu meletakkan handphone dalam saku sebelah kiri sepeda motor. Aku mengendarai motor dengan kecepatan 40 Km/Jam, tidak seperti biasanya aku mengendarai motor sepelan itu, kali ini aku mengendarai sepelan itu karena sembari menunggu Risma yang masih berguyur air dirumahnya, mandi. Dari pada aku menunggu lama dirumahnya, lebih baik aku menunggu di jalan sambil mendengarkan lagu-lagu yang sudah mengantri untuk di putar dalam playlist.
            Sekitar dua puluh menit sudah aku dalam perjalanan menuju rumah Risma yang sebetulnya hanya dapat ditempuh kurang lebih sepuluh menit dari rumahku,, akhirnya aku tiba di depan rumah yang aku tuju, yaitu rumah Risma. Di depan rumah tersebut telah berdiri wanita berkulit putih yang terlihat seperti menunggu seseorang. ‘Asslamuallaikum tante, Risma ada?.’ Tanyaku kepada orang tersebut yang aku ketahui itu adalah mama dari Risma. ‘Oh iya mbak Nia, ayo masuk dulu itu Rismanya masih keringin rambut. Ris,, ini Nia sudah datang’ jawab mamanya sembari memanggil Risma yang sedang mengeringkan rambut di ruang tamu. ‘Iya ma bentar,,,,’ jawab Risma sambil sedikit berteriak karena keberadaanya sedikit jauh dari aku dan mamanya. Beberapa menit aku menunggu sambil berbicara hal-hal yang menundang tawa dengan mamanya, Risma datang dengan tertawa kecil khas dari dia. Setelah semua sudah siap aku dan Risma memutuskan untuk berangkat menujnu rumah Bella. Aku dan Risma mencium tangan mamanya untuk berpamitan yang sedari tadi berdiri di depan gerbang rumahnya.
            Karena jarak rumah Risma dan rumah Bella yang tidak terlalu jauh, hanya selisih sekitar dua gang saja, kami dapat menempuh hanya selama lima menit saja. Sekarang aku sedang berada di depan gerbang rumah berwarna putih dan tingginya hanya sedada orang dewasa. Risma memutuskan untuk memanggil Bella dari luar gerbang tersebut. Tidak lama kemudian muncullah kepala Bella dari pintu utama di rumahnya, ia tidak memakai kerudung, ya biasanya dia memakai kerudung, karena mungkin ia baru saja selesai mandi. ‘Ayo masuk, buka sendiri gebangnya aku tidak memakai kerudung nih,’ suruhnya sambil menyembunyikan badan di balik pintu sehingga yang terlihat hanya setengah dari wajahnya saja. Segera Risma membuka gerbang tersebut dan segera juga aku memasukkan sepeda motor dalam garasi rumah Bella. ‘Dimana Dika sama Dikta, Bell?’ tanyaku sambil meletakkan motor disebelah mobil Bella. ‘Entahlah, mereka belum datang Ni, coba deh BBM Dika, dia lagi dimana coba,’ jawabnya malas. ‘iya sebentar.’ Jawabku singkat karena sedang sibuk melepas helm dan jaket yang aku kenakan dalam perjalanan menuju rumah Bella.
            Bella mengajakku dan Risma untuk menuju kamarnya, segera aku melaksanakan perintah Bella untuk mengirimkan BlackBerry Messenger kepada Dika. ‘Dik, kamu dimana? Ayo cepet kerumah Bella, aku sama Risma sudah disini nih,’ terpampang chatku kepada dika. ‘iya, ini lagi prepare Ni, bilang ke Bella sabar,’ jawab Dika cepat. Dika dan Dikta adalah teman dekat dari pacar Bella, jadi Bella memutuskan untuk mengajaknya memberi kejutan untuk pacarnya. Sembari menunggu Dika dan Dikta, aku merencanakan sesuatu bersama Bella dan Risma sesekali dengan candaan yang biasa kami lakukan bersama. Disekolah kami, aku, Risma dan Bella sudah terkenal sebagai teman dekat yang tidak terpisahkan sejak kelas dua Sekolah Menengah Atas. Kemanapun kami selalu bersama, entah itu ke kantin, ke mushola, bahkan ke toilet pun kami selalu bersama.
            Telah lama kami menunggu Dika dan Dikta, dari kamar Bella terdengar suara sepeda motor satria yang suaranya khas. ‘Nah itu pasti Dika,’ kataku menyahut candaan Bella. ‘Mana sih? Bukan ah,’ jawab Bella sambil mendengarkan sumber suara,’Iya itu Dika, aku kenal suara sepeda motornya,’jawabku ingin mempercayakan Bella dan Risma. ‘ehem iya iya yang serba tau tentang Dika,’ canda Risma kepadaku. Aku tak menjawab candaannya, hanya tersenyum dengan sipu malu. Setelah Bella dan Risma percaya bahwa yang datang adalah Dika dan Dikta segeralah kami menuju teras rumah untuk mempersilahkan mereka masuk kedalam rumah. Kami semua duduk di ruang tamu, sembari menyajikan beberapa minuman instan, Bella mulai membicarakan tentang kejutan yang akan diberikan kepada pacarnya, Tio. ‘Guys, gimana ini jadinya nanti kalau si Tio sudah datang kesini?’ tanya Bella kepada semua orang yang ada di dalam ruang tamu tersebut. ‘Seperti apa yang kita rencanakan sebelumnya saja Bell, nanti kamu yang menyambutnya datang, suruh dia masuk kedalam rumah setelah itu kamu minta tolong ke dia untuk mengantarmu membeli bubur ayam, seperti alasan kamu menyuruhnya datang kemari,’ saranku kepada Bella. ‘Iya bel, nanti kita sembunyi di garasi saja, setelah kalian keluar rumah baru kita-kita keluar dan langsung menyiramnya dengan air dan berbagai macamnya hehe,’ sahut Dika memberikan saran juga. ‘Nah, kamu yang bawa airnya Dik, Nia yang bawa telornya nanti aku yang bawa tepungnya,’ sahut Risma tak ingin kalah memberikan saran. ‘Okey, saran yang bagus, terserah kalian saja gimana caranya biar berhasil, nanti setelah dia belepotan semua baru aku masuk kedalam rumah lalu mengambil kue yang telah aku beli semalam, setuju?’ jawab Bella menyetujui saran teman-temannya dan memastikan setuju tidakkah teman-teman yang lain atas saran yang ada. ‘Setuju!!!!!,’ Jawab kami serentak.
            Sembari menunggu Tio yang tak kunjung tiba, kami memutuskan mengisi waktu dengan bercanda, mendengarkan musik dan juga melihat video-video yang mengundang gelak tawa kami. Tiba-tiba Dikta menerima pesan singkat dari teman Tim Futsalnya bahwa dia harus segera menuju Gor futsal untuk mengikuti turnamen. Pada akhirnya Dikta meninggalkan rumah Bella, untuk mengikuti turnamen tersebut, Disini tinggalah Dika pria seorang diri, akan tetapi itu tidak menghalangi kami untuk terus menciptakan suasana ramai. Tidak lama setelah Dikta pergi meninggalkan rumah Bella, terdengar suara pintu gerbang terbuka, segera aku mengintip dari balik jendela. ‘Woi Tio datang woi ayo ke garasi,’ kataku kepada teman – teman yang tetap memamerkan giginya, tertawa. ‘Hah? Beneran?,’ tanya Risma kaget. ‘Serius, udah jangan banyak tanya ayoooo!!,’ jawabku meyakinkan sembari menarik tangan Risma dan Dika yang banyak bertanya. Segera aku, Risma dan Dika bersembunyi di balik mobil untuk menunggu Tio dan Bella keluar dari rumah yang rencananya akan membeli bubur ayam.
            Sudah dalam posisi yang direncanakan tadi, Dika membawa ember yang berisi air, aku membawa tujuh buah telur yang dibawa dengan kantung plastik dan Risma membawa satu plastik tepung terigu. Aku melihat dari sela-sela pintu garasi, disana aku melihat kaki Bella dan Tio mendekati pintu gerbang untuk keluar rumah. Segera aku memberi aba-aba kepada Dika untuk segera keluar dan menyiramkan air kepada Tio. Tidak bisa menghindari, Tio pun terkena serangan dari kami. Bella yang berdiri didepan pintu utama rumahnya hanya tertawa melihat pacarnya dibuat hapir seperti adonan kue. Tio tertawa lebar setelah mengetahui bahwa dirinya diberi kejutan pada saat hari ulang tahunnya. Ia meratapi kaos yang dikenakannya, ‘waduh, barusan mandi sudah kayak gini lagi ya, bagus kalian hahaha,’ kata Tio sambil tertawa melihat kawan-kawan dan pacarnya tertawa puas. ‘Sudah terima saja bro hehehe,’ jawab Dika sambil meneruskan tertawa yang semakin keras. Setelah itu Bella masuk kedalam rumah untuk mengambil kue yang ia beli semalam, lalu membawanya keluar dan diberikan kepada Tio yang masih belepotan. ‘Happy Birthday to you… happy birthday to you…’ Suara Bella dari pintu utama rumahnya memualai nyanyian Happy birthday lalu diikuti Dika, Risma dan aku. Terlihat disana suasana romantis yang tercipta antara Bella dan Tio. Aku, Risma dan Dika hanya ikut bernyanyi sembari menyaksikan Bella memberikan kue kepada Tio, Tio meniup lilinnya dan juga memotong kuenya. Mata Tio tampak berkaca-kaca menyaksikan kejutan dari pacarnya dan juga kawan-kawannya. ‘Terima kasih banyak ya semua sudah mau kasih kejutan hehe,’ kata Tio berterima kasih kepada kami semua. ‘Sama-sama ya,’ jawab kami saling bergantian. ‘yuk kita sekarang bersihkan sisa-sisa kotoran ini, Tio kamu mandi sana, sudah aku siapkan baju ganti + handuknya,’ ajak Bella dan perintah Bella kepada Tio. Segera Tio menuju kamar mandi karena sudah terlihat dari tadi ia sudah tidak tahan dengan bau telur yang menyengat hidungnya.
Jika dilakukan dengan orang yang kita sayang sesederhana apapun akan terasa istimewa dan tak tergantikan. Keakraban antar kawan semakin rekat dan tampak pada hari ini, kami membersihkan bekas-bekas tepung terigu dan kulit telur dengan seksama. Banyak candaan pada saat kami membersihkan sisa-sisa kotoran ini. Ada yang saling menyiram air antar satu dengan lainnya, ada juga yang memberi cream kue di muka temannya. Semua terlihat akrab dan kekeluargaan. Setelah selesai membersihakan jalan yang terdapat sisa-sisa tepung tertigu dan kulit telur, kami melanjutkan dengan saling bertukar cerita di ruang tamu sembari menunggu Tio selesai mandi.

Setelah berjam-jam kami bersama, mulai tampak wajah-wajah lelah di muka teman-temanku. Aku memutuskan untuk berpamitan kepada Bella dengan diikuti teman-teman yang lain yang juga ingin pulang ke rumah masing – masing. ‘Bella, aku pulang dulu ya?’ tanyaku meminta ijin kepada Bella. ‘Iya Bel aku juga,’ lanjut Risma. ‘iyadeh aku juga,’ lanjut Dika yang juga inginkan pulang. ‘Baiklah, terimakasih ya sudah bantu aku, aku senang mempunyai teman yang selalu ada buat aku dalam senang maupun duka, seperti hari ini, aku senang, karena itu juga ada kalian disini,’ jawab Bella mengijinkan kami pulang dan juga tidak lupa mngucapkan terima kasih kepada kami. ‘Iya, makasih juga ya sudah kasih kejutan ke aku,’ tambah Tio yang berdiri disebelah Bella. ‘yoi, sama – sama ya,’ jawab Risma. ‘Yoi bro sama – sama, jangan lupa ya kalau sekolah traktiran ditunggu di kantin,’ lanjut Dika sambil memulai candaan kembali. ‘Nah, bagus! Setuju deh Dik sama kamu,’ lanjutku atas Candaan Dika. ‘Ehem cie-cie yang satu pendapat nih Nia sama Dika,’ canda Bella kepadaku dan juga kepada Dika. ‘Apasih engga…..,’ kataku malu-malu menjawab candaan Bella. Dika hanya tertawa mendengar candaan Bella dan melihat wajah merahku yang mulai muncul terlihat. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. 



Cerpen jaman modus )

Senin, 17 Juni 2013

My Favorite♥

Afgan Syah Reza (lahir di Jakarta, 27 Mei 1989; umur 24 tahun) adalah Penyanyi Indonesia berdarah Minangkabau. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan dr. Lola Purnama Dewi Sp. A dan dr.Loyd Yahya Sp.An. Kakak Perempuannya bernama Derry Kharisma, Adik Perempuan dan adik laki-lakinya bernama Dhika Claresta dan Arsya Satya Yudha. 
Afgan merilis debut albumnya berjudul Confenssion No.1 di bulan Januari 2008. Akhirnya setelah penantian panjang selama kurang lebih 3 tahun, Afgan launching album ketiganya yang bertajub L1VE To LOVE kemarin tanggal 13 Februari 2013 di Planet Hollyword Jakarta Selatan. Sebelumnya album Afgan L1VE To LOVE sudah rilis di KFC tanggal 5 Februari 2013 yang artinya album L1VE To LOVE sudah terjual di seluruh KFC di Indonesia.
Saat presscon launching album di KFC kemarin (13/02/2013) di hadiri oleh media massa dan juga pihak KFc selaku distribusi album L1VE To LOVE. Album L1Ve To LOVE sendiri merupakan album yang istimewa bagi Afgan dikarenakan dalam pembuatan album Afgan juga ikut andil dalam merampungkan penyelesaian albumnya.Album L1VE To LOVE juga merupakan ungkapan atau curahan hati Afgan. Album itu sendiri berisikan 10 track yang diantaranya merupakan ciptaan Afgan dan teman-temannya. 
Afgan, pada tanggal 20 Juni 2013 ini akan merilis film terbaru berjudul "Refrain", dalam film ini afgan akan beradu akting dengan aktris cantik yaitu Maudy Ayunda.
My Favorite :)

Album pertama :)


Album kedua :)

Album ketiga :)

Film Perdana Afgan
Lanjutan film Bukan Cinta Biasa
Film Kedua Afgan 
Film ketiga afgan 

Nata "Refrain"

Afgan with Maudy Ayunda <3

PERFECT COUPLE <3

Jumat, 14 Juni 2013

How damn i miss these moments!!

Sunrise :)

Dreamland :)

Dreamland

Kuta beach :)

Bedugul :)

Thanks God, i'm with him :$

Ceritanya panjang banget nih ya, mungkin yang bakal aku tulis cuma yang aku inget doang. masa iya kudu ditulis detail? bisa bisa sampe minggu depan dah kelarnya karna saking panjangnya. yaudah lah mari kita simak ceritanya!!! (yailah simak, kaya guru aja nih)^^

Critanya nih masih taun 2012 gitu ya, anggep aja iya deh. nah pas itu lagi jomblo-jomblonya nih aku, katanya sih orang jomblo lagi giat - giatnya update twitter gitu, ya termasuk yang nulis nih. kebetulan nih lagi update tentang bola, ya beginilah dilahirkan "agak" tidak sebagai kodratnya *apaan sih, jadi ya updatenya tentang bola gitu deh tentang real madrid. eh tanpa diminta, tanpa di suruh, ada temen nih anak IPS 3 tuh namanya... sebutin gak ya? ah anggap saja namanya paijo lah, iya aku lupa sapa namanya -__- payah! iya tuh anak ngeRT twitku gitu deh soalnya si Paijo juga suka madrid makannya di RT tuh twit. ternyata temennya paijo nih yang fansnya Barca nggak terima (@Robyadzik) sama twitku yang ngebanggain Madrid, yaaa emang musuh bebuyutan gitu deh critanya *malah bahas bola. balik lagi deh, nah aku penasaran nih sama yang nama twitternya @Robyadzik nih sapa gitu ya, ya namannya jomblo ya nggabar dikit boleh lah ya? aku liat nih avatar twitternya *BLAAAAAMMM!!!!!! kok sawangannya... hmm... meng.. apa ya mengail - ngail organ lemah di dalam tubuh nih, yang katanya anak jaman sekarang "Hati" *dari dulu perasaan, ya emboh ya begitulah, kayanya boleh nih dipelajari lebih lanjut nih anak. akhirnya nih aku tanya sama temen sekelasku, Ali namanya. aku tanya pake tampang ga berdosa nih, gini nih bunyinya.
Aku : "Li, kamu kenal anak IPS 3 namanya Roby?"
Ali : "iyo kenal iku koncoku, opoo dhe?"
Aku : "Gaopo li, koncoku onok sing seneng"
Ali : " Ha? sopo? iyo ngkok tak kandakno "
Aku : *jleb " iyo li oke" (maklum deh ya bahasa jawaan namanya aja orang jawa, timur lagi :$)

Nah ini critanya aku lupa tanggal kayanya tanggal 1 mei deh, aku sama temen temenku, jalan ke kantin nih bareng-bareng, kebetulan "SENGAJA" lewat kelas IPS 3 sih biar tau mukannya tuh anak jelas gitu deh, eh tanpa di sengaja ketemu Ali nih pas didepan kelas IPS 3, sama seorang anak pawakannya sih tinggi, kurus gitu dan aku tau itu Roby, ya aku biasa aja sih, soalnya kan aku bilangnya temen aku yang suka bukan aku :$ wkwkwkwk, pas slip slipan nih Ali tanya, 
Ali : " Dhe, iki lo Roby, sopo koncomu sing seneng?"
HLAAAM lansung deh ngeluarin jurus seribu bayangan, bingung mau ngomong siapa yang suka tuh bocah, masa iya ngomong aku yang suka, bisa gila --" dalam keadaan gugup mau jawab apaan, eh lah kok si Manda temenku tanpa muka berdosa langsung nyeplos "Dhea lah li, modus pak atek ngomong koncone sing seneng" 
berasa di tonjokin orang 1 sekolahan nahan malunya astaga Manda, rasanya urat malunya pada mengkeret nih di muka -__- langsung aja aku pergi deh dari pada aku ngompol disana gara-gara malu *ups ^^
Ya, ceritanya sudah tau sih dianya kalo aku suka, ya berasa muka tiap hari disinari matahari terus nih, cerah aja bawaannya. tiap hari kerjaannya ngepoin tuh anak, kaya kurang kerjaan sih emang, ya namanya aja lagi jatuh cinta, apa aja mah di lakuin --"
Besoknya nih tanggal 2 mei, kebetulan banget dia lagi ulang tahun, ya kaya yang aku bilang tadi, apa aja dilakuin kalo lagi jatuh cinta, aku minta nomernya nih ke Ali, langsung juga hari itu aku SMS, gini nih bunyinya, kalo ga salah sih, ya sedikit lupa, tapi ingat ingat juga dikit :p
Aku : "Ini Roby?"
Roby : " Iya ini sapa ?"
Aku : " ini dhea Rob"
Roby : " owalah iya ada apa?"
Aku : " Happy birthday ya. sukses selalu bla bla bla *aku lupa"
Roby : " Iya makasih dhe"
Asem banget deh balesannya, tapi aku seneng, udah pake double power itu senengnya. Eh baru beberapa hari seneng ya, iseng iseng stalking twitternya, iya nih kerjaannya orang lagi jatuh cinta ya ngestalking twit gebetannya lah :D eh lah kok mak jleeeb gitu rasanya ada anak namanya,,, hmm kasih tau ga ya? gausah deh sebut saja cempaka *kaya investigasi aja nih, ya Cempaka ini mention-mentionan terus nih sama si Roby, denger denger sih lagi deket. ternyata bener, pas aku sekolah di kelas sahabat aku bilang nih, "Dhe, sudah tau? " ya aku jawab ya " tau apaan? " dia jawab " Gebetanmu sudah punya gebetan tuh"... Asem kan bener kan dugaanku, yaudah lah meskipun jleb banget ya namanya lagi jatuh cinta mana bisa dipaksa, ngepaksa dia buat njauhin gebetannya, maksa aku buat jauhin dia, sama sama susahnya mah kalo itu. 
ya aku biarin aja deh meraka deket, mereka pdkt, mereka... JADIAN , iya biarin, iya deh biarin *kemudian nangis darah, huaaaaah loro bro loro rasane (lak alay). tapi emang sakit sih kalo cinta bertepuk sebelah tangan tuh, tapi entah ada apannya ya nih anak?. rasanya kalo mau ngejauhin itu ada aja yang bikin narik buat nugguin dia sama pacarnya tuh. yaudah deh kayanya nasibnya emang harus gini deh, nunggu! kalo denger kata nunggu pasti 1 deh yang jadi pikiran "sampe kapan?" naah, ini dia nih ya masa aku harus nunggu 1 tahun? iya kalo 1 bulan  2 bulan gapapa, lah kalo sampe bertahun-tahun? Allah.... kuatkan hamba... 
Banyak sih yang ngatain aku bodoh lah, longor lah, apa lah karna nungguin 1 orang yang bahkan ngelirik ke arah aku sedikit aja nggak pernah. cuma 1 orang yang dukung aku namanya adalah... jeng jeng... "Belladona Agvia Febriana" *prok prok prok , (ngaaaaps?)
ya emang bodoh sih kalo aku pikir - pikir, nungguin orang yang sudah bahagia sama pasangannya. "bahagia"? iya awalnya aja updatean twitternya seneng seneng, gak lama galaaaaau mulu, nih pacaran apa apaan sih? tengkar mulu kerjaannya. denger - denger dari hasil kepoanku ke pacarnya sahabatku si Bella nih, katanya si Roby di cuekin terus sama pacarnya nih. kasian kan ? *astaghfirullah, iya kasian sih, kenapa gak sama aku aja gitu? kan gak bakalan dicuekin *ups... ya balik lagi, namanya aja cinta, ya buta lah! aku juga buta ini ceritanya mau aja nungguin. (nungguin kalo berhasil gapapa, lah kalo enggak?) *walaaaaaaaaah .
Yaudah, nasib ya nasib meskipun banyak yang ngatain aku berbagai macam aku tetep teguh pendirian nih, tetep nungguin tuh anak, entah bakalan berhasil atau enggak.Ada seneng sama dukanya sih nungguin gitu itu, seneng atau dukannya dulu nih yang diceritain? dukannya dulu aja kali ya? dukannya itu. sering nangis kalo liatin dia lagi ketawa bareng, liatin dia jalan ke parkiran bareng. liatin dia sedih dicuekin pacarnya terus :(
kalo senengnya nih, liatin updateannya lagi tengkar, lagi galau, bahkan lagi putus *duso dhe duso -__- tapi balikan sih hmmm cegek banget asehliii....
Hari demi hari lah aku nungguin dia, sampe 4 bulan tuh kalo ga salah hubungan mereka berakhir ya namanya saingan ya? ya seneng seneng gimana gitu deh tau dia putus. Aslinya sih prihatin, kasian dia sedih terus, galau terus duuuh gak tego ndeloke! rasanya itu pengen ngomong ke depan mukanya "Aku bisa ngangkat kamu dari keterpurukan" *cieilaaaaaah :$
Yang aku inget pas itu tanggal... berapa ya? pokoknya bulan oktoberan kalo ga salah, temenku + temennya dia lagi ulang tahun, lah aku modusin dia nih, sok sokan berani ngasih undangan ke dia. nah pas pulang sekolah nih niatnya mau ngasih nih undangan, udah ngumpulin jurus kebranian brapa macem nih ya? entahlah pokoknya aku brani!! aku jalan nih mendekat kearah dia, pas kurang 2 langkah eh dia langsung pergi *slepeeeeeeet rasanya langsung lemes bok nih badan, udah ngumpulin susah susah tuh kebraniah eh main tinggal ajah. yaudah deh akhirnya Bella yang ngasih tuh undangan ke dia. dengan muka bete nih aku di ajakin pulang sama temen temen. tanpa ngeluarin bacot lagi, langsung aja deh aku jalan duluan lebih cepet dari temen-temen aku, pas sudah mau sampe parkiran nih ya, rasanya kaya ada yang ngecambuk lagi nih hati. badan makin lemes sempoyongan, ga kuat nahan badan ya mungkin karna kegedean badan juga sih *aduh, langsung aja deh duduk di bawah pohon yang rindang kurang soundtrack aja nih, yaudah anggep aja ada soundtracknya gitu ya "Bodohnya diriku, slalu menunggumu yang tak pernah untuk bisa mencintai aku" *sambil lihat ke arah tuh anak. nah ini nih lagu pas banget buat aku pas itu. oh iya lupa nyeritain alesan kenapa aku jadi sempoyongan gitu. iya!!! gila aja mungkin itu baru beberapa hari dia putus, baru beberapa hari juga aku ada harapan deketin dia, walaah lah kok aku liat dia goncengan sama cewe lain lagi. Allah cobaan apa lagi ini. ga bakalan bisa dipungkiri lah, ngedown banget itu rasanya, dan ... nangis lagi *gembeng!
Dan hari itu, temen temen aku yang bantu buat ngeUP in aku pada gak langsung pulang nih, pada main dulu ke rumah ku. entah aku kesurupan apa tiba-tiba bilang "Sudah ya rek, aku capek nungguinnya aku capek sakit terus sudahlah ya aku udahan aja nungguinnya, lagian juga ga jelas gini " ya begitulah aku bilang, temen temenku sih setuju setuju aja aku putus asa. tapi balik lagi ya namannya cinta, gak ada kapoknya. jadi ya cuma ucapan doang tuh aku bilang gitu, aslinya mah masih tetep nungguin dia -___-
Tiap hari kerjaannya moduuuuus terus, ngasih kodeee terus, tapi ya gitu tanpa balasan terus sih. oh ada sih balasan, tapi ya mungkin buat ngehargai perjuanganku aja ya? pas dia lagi futsal aku ngasih mizone ke dia terus dia bilang makasih deh. aduuuh lumayan ayem lah ini ati :$ *mek ngono tok ae lo 

Udah ah masa crita sedihnya mulu, crita perjuangannya mulu, bikin sakit hati terus mah kalo di inget!
ya mulai deh ya? Critanya lagi tanggal 17 November 2012 nih, ulang tahunnya pacarnya Bella nih, si Adit. Bella sih minta bantuan ke Roby sama Arvyan buat kasih kejutan buat pacarnya tuh, oh iya personilnya belum dikenalin nih yang namanya arvyan nih, dia temen sekelasnya Roby sama Adit, bisa dibilang "sak gumbulan" gitu deh :D 
ya karna Arvyannya ga bisa ikut bantuin kasih kejutan, ya akhirnya Robylah seorang diri yang dateng kerumah Bella. Allah... senengnya 7 turunan dah pas itu, padahal juga belum punya turunan --" 
ya ini nih, awalnya dari sini nih pertamannya. awal mula chat-chatan ya mulai hari ini nih, mulai deket ya dari hari ini nih, kok jadi banyak ini nih nya ya? emboh wes pokoke satu kata "Seneng" !!
Mulai dari hari ini aku mulai deket sama dia nih, mungkin Allah bosen kali ya dengerin doa ku yang minta di deketin sama dia makannya di kabulin, ya emang Allah maha pendengar kok makannya di kabulin doaku buat deket sama dia. Mulai PDKT'an, mulai saling modusin, yaAllah akhirnya modusku tidak bertepuk sebelah tangan :$ Alhamdullillah.
Tiap hari kalo ketemu bawannya malu terus, merah terus ini pipi :3 ya namannya orang seneng mau gimana lagi kan ya? 
ya gini terus nih tiap hari, chat-chatan, smsan, mention-mentionan. sampe tanggal 12-12-12 asli pengen nabokin nih anak aja, secara tanggal bagus gitu ya? kalo sudah deket kenapa ga langsung di dor aja gitu lah ya? pake acara ngephp'in juga. ta critain deh waktu ngephp'in ini, asli ngebetein banget tau gak sih...
Masih inget (kalo beginian inget, kalo pelajaran.. subhanallah..) pas itu hari rabu, tanggal 12 desember 2012. Aku sama temen-temen udah janjian nih bakalan karaokean bareng, yaudah deh cus karaokean bareng. pas karaokean sih masih smsan. setelah pulang karaokean nih, aku sama Bella makan di warung dekat rumah. nah si bocah ini nih masih smsan sih sama aku. gini nih ceritanya dia sms, cekidot!
Dia : " kamu sudah pulang?" *cieilah pake kamu kamu :$
Aku : " sudah nih, ini masih makan sama bella"
Dia : " owalah iya, aslinya pengen ngajak ketemu kamu, pengen ngomong sesuatu"
Aku : *anjrit pasti di tembak nih *bahagia " oh yaudah lo ayo ketemu aku udah pulang kok "
Dia : " eh ga jadi deh kamu udah pulang gitu"
Aku : *asem " gapapa kan aku belum nyampe rumah? "
Dia : " gausah deh hehehe gajadi "
Setelah smsan itu, langsung kaga ada kabar deh tuh bocah, di sms di misscall berkali kali juga gak ada jawaban. Udah ngePHP, ngilang lagi kurang asem kaya apa lagi coba? alhasil ... GALAU deh akhirnya. 
Dihibur model kaya apapun juga gak mempan deh kayanya aku pas itu, sampe yang ngehibur capek dan memutuskan untuk pulang. okay baiklah aku seorang diri dan masih galau karna ngilangnya dia yang tanpa alasan apapun.
Sampai malam pun dia juga gak ada kabar, rasanya itu kaya habis di ajak terbang bareng naek balon udara, terus balonnya meletus terus jatuh terus sakit deh. ya gitu itu lah rasanya, saking mangkelnya nih ya, hp aku matiin lebih dini *apaan? maksudnya dimatiin lebih sore, yaudah dari pada galau mending tidur lah. Alhamdulillah sih bisa tidur. 
Ceritanya aku jam setengah limaan kebangun nih, sholat subuh terus nyalain hp, eh ada banyak sms tuh dari dia, critanya sih dia nembak gitu lewat sms, ya gak gentle banget kan? yaudah gak aku bales biarin aja galau lak yo wes salahe yo nggarai aku galau *jawanya keluar deh ^^v
Akhirnya gak lama pas aku mau tidur lagi nih, dia telfon tiba-tiba pake nomer lain sih. dia bilang katanya nungguin jawabanku, katanya dia nggak tidur gara-gara nungguin jawabanku. ciaa salahnya sapa coba bikin orang galau duluan :p 
yaudah aku bilang langsung deh ya kalo aku gamau di tembak lewat sms, eh dia bilang "Iya aslinya pengen nembak kemarin tapi pengen nggarai kamu dulu, makannya nembaknya malem, lah ini nanti di sekolah tak tembak lagi" haaa? karepe dewe kan ya? asem banget kan ya? nembak ngomong-ngomong kan ya? gak asik banget :p *tapi seneng se, akhirnya aku gamau jawab dan nunggu nembaknya dia secara langsung ^^
Eh di sekolah di PHP lagi nih, sampe pada mau pulang nih, gak ada kata nembak, ngelirik aku sedikit pun ya enggak, astaga anake sopo se iki ha? yaudah lah tak biarin aja. nunggu lagi :") 
Masih hari itu nih, tanggal 13-12-12, critanya nih mau liat dia futsal sama Bella, Bella sekalian lihat pacarnya futsal juga. eh tiba tiba dari arah belakang ada yang ngomong "dhe ada waktu?" *gayamu gembel ngomongmu :p dan akhirnya...... 

13-12-12 
GOD, penantianku selama hapir 8 bulan nggak sia sia, doaku terkabulkan, tetesan air mata kini jadi senyum bahagia *tsaaah
Semoga balasan penantian ini gak cepat berlalu yaaa, semoga seterusnya sampai kakek nenek, buat ini yang terakhir ya Rob? Amin <3


Ini ceritaku mana ceritamu ? :3


Ini pas lagi modusin dia futsal :3
ini pas awal deket nih :)


Anniv pertama :)

Anniv kedua :)

Anniv ketiga :)

Anniv keempat :)

Anniv kelima :)

Anniv keenam :)